Matarakyatnusantara.com | Lubuklinggau, – Saat ini pemerintah kota Lubuklinggau sedang gencar-gencarnya memberikan karya terbaiknya untuk disuguhkan kepada masyarakat kota Lubuklinggau dan sekitarnya dibidang rekreasi atau tempat wisata. (Selasa, 28/01/25).

 

Baru-baru ini sedang viralnya baik dikalangan warga kota Lubuklinggau dan sekitarnya maupun didunia media sosial, yaitu telah dibukanya secara resmi Alun-Alun Merdeka yang sebelumya dikenal Taman Kurma yang telah melalui proses revitalisasi dan Taman Komunitas Simpang RCA Lubuklinggau.

 

Perlu diketahui, untuk revitalisasi Taman Kurma Masjid Agung As Salam dalam proses pengerjaannya anggaran tersebut berasal dari APBD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2024 melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Lubuklinggau sebesar Rp. 4,9 Miliar serta dikerjakan pihak rekanan PT Tri Sinar Anugerah.

 

Namun, sangat disayangkan dan menjadi perhatian publik disaat awak media mencoba mendatangi lokasi Alun-Alun Merdeka Lubuklinggau ada hal atau kondisi yang sangat memperihatinkan dilapangan dibalik keindahan-keindahan yang selalu dipublikasikan terutama pada media sosial.

 

Pasalnya, sebagian lantai di Alun-Alun Merdeka tersebut sudah rusak/mengelupas sehingga tergenangi oleh air setelah diguyur hujan dan lantai tersebut terlihat memang tidak mengalami perbaikan atau memanfaatkan bangunan sebelumnya serta dinding-dinding yang mengalami pembongkaran sebelumnya masih terlihat diabaikan. Selain itu, untuk pot pohon yang ada didepan Alun-Alun Merdeka yang bersebrangan dengan kantor Pos jika dilihat sekilas pot tersebut dibuat menggunakan semen, padahal kenyataannya hanya diberbaiki menggunakan plat besi dan ditutupi papan fiber dan dipertanyakan prosedur pengerjaannya sesuai dengan Rab.

 

Saat awak media mencoba menanyakan salah satu pekerja di Alun-Alun Merdeka yang tidak ingin disebutkan namanya pada saat itu mengerjakan pot pohon yang berada di Alun-Alun Merdeka, mengatakan tidak tahu untuk prosedur dalam pembuatan pot pohon yang ada tersebut. Ia hanya mengerjakan sesuai dengan yang diperintahkan.

 

“Aku ngerjoi atas permintaan pak Rio, beliau meminta untuk dikerjoi seperti ini untuk sementaro ini,” ucap salah satu pekerja.

 

Melihat kondisi tersebut, publik meminta Aparat Penegak Hukum (APH) serta intansi-intansi terkait melakukan evaluasi serta audit Alun-Alun Merdeka Lubuklinggau pasca telah selesainya proses revitalisasi tahap 1 sebelum proses revitalisasi tahap 2 dikerjakan. Jangan sampai proses revitalisasi tersebut menjadi ajang untuk dimafaatkan oleh oknum-oknum untuk mengambil keuntungan, dikarenakan telah kita ketahui bersama bahwa anggaran revitalisasi tahap 1 tersebut menghabiskan anggaran yang bukan sedikit yaitu Rp. 4,9 Miliar dan saat ini pemerintah Lubuklinggau sedang mengajukan anggaran revitalisasi untuk proses pengerjaan tahap 2. (Tim)

10 thoughts on “Kondisi Memprihatinkan! Dibalik Keindahan Alun-Alun Merdeka Lubuklinggau”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *