Matarakyatnusantara.com | Lahat, 24 Mei 2024 – Pilkada serentak 2024 semakin dekat satu per satu putra dan putri daerah terbaik Kabupaten Lahat menampakan diri ke tengah masyarakat. Namun belum tahu siapa saja yang pasti melaju sebagai kontestan karena masih dalam proses analisa baik partai maupun bakal calon.
Kabupaten Lahat di akhir kepemimpinan Bupati di 2024 mendapatkan nilai buruk berdasarkan BPS yaitu menjadi kabupaten dengan jumlah penduduk termiskin kedua di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten yang terkenal kaya sumber daya alam itu secara data ternyata dihuni oleh banyak penduduk miskin sehingga banyak pihak yang tidak percaya namun itulah fakta dan datanya.
“Secara data dan fakta Lahat memiliki potensi besar dalam keunggulan ekonomi jika dikelola dengan baik. Kabupaten Lahat mustahil menjadi Kabupaten termiskin di Sumatera Selatan dengan semua potensi yang dimilikinya. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena dapat berefek negatif bagi keberlanjutan kemajuan Kabupaten Lahat. Tugas besar bupati selanjutnya memperbaiki tingkat ekonomi masyarakat Lahat secara merata harus menjadi garis besar.” Ungkap Armando Dwi Putra, S.T selaku kader Pemuda Muslimin (Lahat, 24 Mei 2024).
Beliau menambahkan masyarakat harus sama-sama sadar kondisi Kabupaten Lahat saat ini dan bersama-sama berjuang keluarkan Lahat dari garis kemiskinan. Jangan hanya ikut-ikutan memilih dan mendukung karena kepentingan-kepentingan tersendiri dan terbuai janji-janji manis. Analisa rekam jejak dan asal usul bakal calon yang akan dipilih nanti agar nanti betul-betul membangun Lahat.
Untuk membangun ekonomi secara merata ada beberapa sektor yang dapat menjadi acuan calon bupati Lahat, diantaranya:
1. Industri energy
Kabupaten Lahat termasuk daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia mencapai 20 juta ton/tahun. Memiliki cadangan batubara yang besar dan jumlah perusahaan tambang yang banyak. Tercatat ada 36 perusahaan batubara dan belum ditambah perusahaan kontraktor serta subcontraktornya. Artinya produksi besar-besaran tersebut pajak yang masuk cukup besar dalam menunjang pendapatan daerah. Selain itu lapangan kerja untuk masyarakat lokal terbuka besar dan menjadi penyumbang pajak yang cukup besar untuk Lahat.
Selain batubara di Kabupaten Lahat terdapat beberapa perusahaan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Artinya sumber daya alam di Kabupaten Lahat sudah dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah dengan pembuatan hilirisasi industri dibidang tersebut. Tinggal pemerintah dapat mengembangkan sektor tersebut atau mengabaikannya.
2. Perkebunan
Kabupaten Lahat dikenal daerah penghasil terbesar kopi, karet, dan kelapa sawit.
a. Kopi
Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat mencatat luas area dan produksi perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Lahat berdasarkan Angka Tetap ( ATAP) Tahun 2022 total kebun kopi seluas 54.441 hektar, total produksi kopi sebanyak 22.722 ton, dan total petani kopi sebanyak 45.505 kepala keluarga.
b. Karet
Berdasarkan sumber BPS terdapat 18 dari 24 kecamatan yang memiliki perkebunan karet di Kabupaten Lahat dan tercatat memiliki luas area perkebunan karet 34.938 hektar. Daerah penghasil komoditi karet terbesar berasal dari Kikim Area yaitu Kecamatan Kikim Timur, Kikim Selatan, Kikim Tengah dan Kikim Barat.
Untuk Kecamatan Kikim Timur total lahan 4.898 hektar dengan jumlah 2.250 Kepala Keluarga (KK) petani karet. Kecamatan Kikim Selatan total lahan 5.030 hektar dengan jumlah 2.500 KK petani karet. Kecamatan Kikim Tengah total lahan 3.058 hektar dengan jumlah 1.500 KK petani karet. Sedangkan Kecamatan Kikim Barat total lahan 4.695 hektar dengan jumlah 2.050 KK petani karet.
c. Sawit
Berdasarkan sumber BPS di Kabupaten Lahat tercatat memiliki luas area perkebunan sawit 47.412. Dimana sebagian besar dikelola perusahaan dan perkebunan sawit rakyat.
Melihat stabilitas harga sawit yang pernah sampai Rp.3.000 /Kg banyak petani karet merubah lahan mereka menjadi sawit dengan harapan mendapatkan nilai lebih dari sebelumnya. Hal ini dipicu karena melemahnya harga pasaran karet rakyat yang mencapai Rp. 7.000 s.d 8.000 /Kg.
Di Kabupaten Lahat terdapat beberapa perusahaan besar yang bergelut di sektor perkebunan sawit serta terdapat pabrik pengolaan sawit menjadi CPO. Hal ini tentu merupakan bukti bahwa sektor ini sangat menjanjikan dan cocok dalam mendongkrak ekonomi masyarakat Lahat.
Selain itu masih banyak lagi sektor yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lahat yang kaya Sumber Daya Alam (SDA) seperti di sektor pertanian, pariwisata, dan lain-lain. Tentunya pemerintah harus membuat formula terbaik dalam mengelola hal tersebut sehingga cepat mendongkrak nilai perekonomian.
Armando mengatakan dalam upaya membangun ekonomi secara merata, sumber daya alam yang ada nilainya harus ditambah bukan hanya sebagai penyuplai bahan baku. Sudah ada contoh industri hilirisasi di Lahat seperti PLTU, PLTA, dan pabrik sawit menjadi CPO. Artinya disektor lain seperti karet, kopi dan lainnya dapat dibuat program pengolaan di Lahat sendiri menjadi produk jadi atau setengah jadi dengan mendirikan pabrik. Hal ini pasti akan menjaga stabilitas harga komoditi perkebunan rakyat sehingga dapat menaikan ekonomi rakyat Lahat.
“Melihat polemik yang ada hari ini, saya menilai yang pantas menjadi bupati Lahat selanjutnya yaitu Burza Zarnubi, S.E. Beliau asli orang Lahat yang berasal dari perkampungan dan keluarganya di lingkungan petani. Tentu beliau paham yang diinginkan rakyatnya apa dan yang akan dilakukannya apa jika diberikan amanah memimpin Lahat.
Rekam jejak beliau di dunia politik tidak bisa diragukan lagi dari menjadi tokoh reformasi tahun 98 sampai menjadi wakil rakyat tingkat 1 dan hingga saat ini beliau masih tetap istiqamah menjadi aktivis membela rakyat dengan mendirikan organisasi Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) yang berpusat di Jakarta. Dengan pengalaman beliau di pusat sebagai politisi dan juga seorang tokoh reformasi bukan hal sulit untuk membuat Kabupaten Lahat maju dan terbebas dari kemiskinan”. Pungkasnya