Ogan Komering Ilir, Sumsel-matarakyatnusantara.com-Viral video penganiayaan paman terhadap keponakannya yang sembari memegang sebilah parang tersebar luas diberbagai media sosial (medsos), berdasarkan informasi yang didapat dipicu Gara-gara berebut harta warisan.

“Seorang paman di desa pematang buluran Kecamatan SP Padang OKI tega menganiaya keponakannya sendiri. Akibatnya, sang keponakan pun mengalami luka lebam di kepala yang cukup parah.

Sang paman yang tega menganiaya keponakannya sendiri tersebut adalah Basrun alias B, warga Desa pematang buluran kecamatan SP Padang OKI. Sedangkan korbannya bernama ansorlin (35) warga desa rawang besar kecamatan sp padang.

“Informasi yang dihimpun oleh awak media, Sabtu (16/03/2024), penganiayaan itu sendiri terjadi saat Ansorlin sedang ingin panen buah duku dikebun sekira pukul 08.40 WIB.namun sang paman sudah menunggu kedatangan ansorlin dangan memegang sebilah parang ditangannya,disaat itu sempat terjadi cek cok mulut antara paman dan keponakannya,Tak puas dengan memarahi keponakan sang paman pun nekat memukul keponakan dan langsung ingin mengayunkan parang yang dipegang sang paman,namun beruntung sempat dilerai oleh warga yang melihat kejadian tersebut.

Setelah mendapat pukulan tersebut, Ansorlin pun kemudian memutuskan untuk melarikan diri dan meminta pertolongan,kemudian ansorlin pun melaporkan kejadian ini di polres OKI.

:Salah seorang saksi mengatakan
sebenarnya ansorlin udah lama di tunggu oleh keluarga pamannya 3 hari sebelum melakukan panen duku, sebelumnya sudah pernah mengancam akan membunuh ansorlin kalau masih ikut ikutan mengurusi masalah warisan tersebut ”ucapnya

“Sementara keterangan lain yakni bibi dari ansorlin yang bernama yulita ikut memberi keterangan kepada awak media

Sebenarnya kasus penganiayaan ini udah saya alami sebelum menimpa keponakan saya ansorlin”katanya

Yulita pun pernah mengalami penganiayaan tersebut di bulan agustus tahun 2023 kemarin
Namun kasus itu sampai sekarang masih berjalan.

Dan hari ini terjadi lagi kasus penganiayaan yang mana dialami oleh ansorlin yang tak lain adalah keponakannya terang yulita

“Yulita dan ansorlin berharap dan percaya kepada aparat penegak hukum di republik ini untuk mengusut tuntas kasus yang meraka alami, sehingga ke depannya penganiayaan dan pengancaman tidak pernah terjadi lagi. harapnya. ( TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *